Laman

Thursday, April 26, 2012

BERTERNAK IKAN CUPANG


Ada beberapa Hal yang perlu dperhatikan pada saat kita harus melakukan pemijahan pada ikan cupang, diantaranya akan paparkan dibawah.

MEMILIH INDUKAN

A. INDUKAN PEJANTAN

1. Pilih ikan yang sering berenang di bawah ataupun berenang ditengah permukaan dan aktif. Jangan pilih ikan yang sering berenang pada permukaan air. Hal itu menandakan bahwa ikan itu dalam kedaan tidak sehat.
2. Pilihlah ikan yang memiliki warna cerah. Meskpun ikan itu berwarna gelap (hitam) pilihlah warna yang mengkilat. Karena itu merupakan ciri pejantan tangguh
3. Ikan cupang jantan haruslah lincah. Jika ingin mengetahui lincah atau tidak ikan itu, coba dekatkan dengan cupang jantan lain atau beri cermin. Maka akan terlihat nantinya.

B. INDUKAN BETINA

1. Ikan betina memiliki warna pudar dan gerakannya tidak lincah. Ikan ini cenderung lebih sering diam.
2. Pilih ikan cupang betina yang memiliki matang telur. Betina yang matang telur dapat diketahui dari perutnya yang buncit dan dibagian perut bawahnya (dekat dengan sirip dasi ikan) ada semacam bintik bintik putih.
3. Ikan ini haruslah sudah berumur diatas 4 bulan. Sebetulnya bisa mengawinkan dibawah umur 4 bulan, misalnya 3 bulan keatas. Namun..ikan ini akan menghasilkan telur yang tidak cukup banyak.

CATATAN: Menurut saya ikan betina lebih dominan membentuk sirip si anakan, apabila si Betina memiliki  sirip yang bagus, maka anakan akan membentuk sirip yang bagus. Untuk si pejantan hanya dominan warna dan sifatnya.

PAKAN

Sebelum ikan betina dimasukkan kedalam wadah pemijahan, sebaiknya kasih makan secukupnya untuk menambah telur yang ada diperutnya.

KUALITAS AIR

Kondisi air ini sangat penting dalam proses pemijahan, malah untuk masa penetasan telur kondisi air akan sangat banyak dibutuhkan. Kondisi air yang baik, memiliki lebih kurang ph 7. Jika ph air terlalu asam ataupun terlalu basa, maka akan sangat berpengaruh terhadap keadaan ikan. Untuk menjaga suhu air, tutup tempat pemijan tersebut.

TEMPAT PEMIJAHAN

Tempat pemijahan ikan cupang sebetulnya tidaklah lebih besar jika dibandingkan dengan tempat pemeliharaannya. Cukup gunakan akuarium berukuran kecil atau baskom. Jika tempat terlalu besar, kemungkinan kawin ikan ini sangatlah kecil, karena saling jauh jarak antara ikan jantan dan ikan betina.

Tahap – tahap yang perlu dilakukan :
1. Pindahkan ikan jantan ke dalam wadah pemijahan dan biarkan dahulu selama satu hari. agar si jantan ini bisa beradaptasi dengan daerah barunya tersebut.

2. Dekatkan si jantan dan betina. Dengan cara menempatkan betina ke dalam tempat si jantan, namun si betina jangan dimasukkan terlebih dahulu. Gunakan gelas aqua ataupun plastik untuk cupang betina.
3. Biarkan kedaaan seperti diatas hingga 1-2 hari. Lihatlah, apabila pada permukaan tempat cupang jantan sudah banyak gelembung – gelembung/busa-busa yang dibuat, berarti cupang jantan itu sudah siap. Setelah itu langsung masukkan saja cupang betina ke dalamnya. Dan biarkan ke adaan ikan seperti itu.

4. Sekitar 1-2 hari lihatlah dibawah gelembung-gelembung tersebut. Jika berhasil, di bawah gelembung-gelembung yang dibuat oleh pejantan akan ada banyak terlur berwarna putih.

5. Setelah ada terlur, sebaiknya angkat dan pindahkan cupang betina ke dalam tempat lain. Karena kebanyakan cupang betina memakan telurnya sendiri. Berbalik dengan cupang jantan yang selalu menjaga telurnya dengan penuh siaga dan kasih sayang.

6. Jangan lupa beri makan secukupnya, baik cupang jantan maupun cupang betina. Karena setelah proses pemijahan itu selesai, kedua ikan akan sangat kelelahan dan butuh makanan untuk asupan energi. Terutama untuk cupang betina, beri ia waktu istirahat sebelum akan dikawainkan kembali. Sebaliknya, cupang jantan juga diberi makan agar tidak kelaparan dan memakan telur – telur yang dikeluarkan oleh si betina.

7. Cukup butuh waktu 2 hari saja untuk menunggu telur itu menetas. Nanti akan terlihat meski sangat kecil, anakan berenang meski belum sempurna dan masih dibantu ikan jantan. Jika anakan jatuh ke dasar, maka akan diambil dan diletakkan kembali ke dalam gelembung – gelembungnya.

8. Berilah makanan anakan itu setelah 3-5 hari dari telur menetas. Biasanya anakan diberi makanan infusaria (anak kutu air) atau kalau tidak ada, bisa diberikan kutu air yang telah disaring.







No comments:

Post a Comment